Cara Budidaya Tanaman Gambas Secara Organik
Cara Budidaya Tanaman Gambas Secara Organik – Gambas atau juga disebut oyong ini adalah merupakan kelompok dari labu-labuan (Cucurbitaceae).
Masyarakat pedesaan, khususnya di daerah Jawa Tengah tentunya sudah tidak asing dengan buah yang dijadikan sayuran ini.
Pasalnya, gambas dapat diolah menjadi makanan yang sehat dan enak seperi sayur bening, sayur santan, sayur tumis dan aneka kuliner lainnya.
Gambas merupakan tanaman sayur mayur sehat, apalagi jika dikembangkan dengan sistem budidaya organik, tentu manfaat dari gambas akan semakin maksimal.
Sistem budidaya gambas organik semakin dilirik masyarakat. Hal ini timbul akibat dari kekhawatiran masyarakat akan penggunaan bahan kimia berbahaya yang digunakan para petani ‘nakal’.
Sayangnya sistem budidaya organik tidak sepraktis sistem budidaya konvensional yang menggunakan bahan kimia, sehingga harga dari sayuran dan buah-buahan organik lebih mahal.
Namun demi kesehatan masyarakat yang jauh lebih mahal, maka sayuran dan buah-buahan organik selalu dicari banyak orang.
Tips Menanam Tanaman Gambas Secara Organik
Jika anda tertarik untuk membudidayakan tanaman gambas secara organik, berikut adalah tips untuk anda.
Pembibitan
Pembibitan tanaman gambas cukup mudah. Biarkan saja buah gambas yang sudah matang sampai mengering, lalu potong secara melintang untuk mengambil bijinya.
Setelah itu jemur biji bibit tersebut untuk dikeringkan. Hindari penjemuran yang berlebihan dari paparan sinar matahari yang menyengat karena akan membuat biji tersebut berkurang kualitasnya.
Setelah kering, simpan bibit tersebut ke dalam wadah tertutup yang sudah diberi arang terlebih dahulu agar terhindar dari lembab. Sebaiknya simpan pada suhu kamar yaitu antara 28 sampai 32 derajat celsius.
Cara Penanaman
Buat lubang penanaman dengan kedalaman antara 1 sampai 1,5 Cm. Masukan 2 atau 3 biji sekaligus ke dalam lubang tersebut dan tutup kembali dengan tanah yang ketebalanya juga antara 1 sampai 1,5 Cm.
Jangan lupa sediakan media rambatan untuk tempat merambatnya sulur. Media rambatan ini bisa dari tongkat kayu, bambu, atau apa saja asalkan cukup kuat bertahan sebagai rambatan, dan tancapkan di samping masing-masing lubang bibit tersebut.
Pemupukan
Dalam sistem pertanian organik, penggunaan pupuk haruslah dari bahan organik. Pupuk organik ini bisa diproduksi sendiri maupun membeli dari penjual pupuk organik.
Disarankan jika anda mempunyai sampah-sampah organik seperti jerami, tongkol jagung, bagas tebu, sabut kelapa, kotoran ternak dan lain sebagainya, anda membuat pupuk organik sendiri.
Selain baik untuk tanaman gambas, juga dapat menghemat biaya pupuk dan sampah-sampah organik tersebut dapat bermanfaat sehingga tidak mengotori lingkungan anda.
Pengendalian Hama
Sistem pertanian organik harus menghindari penggunaan bahan kimia apapun, termasuk bahan pengendali hama atau pestisida.
Seperti halnya pupuk organik, pestisida organik juga bisa kita buat sendiri selain harus membeli dari toko pestisida.
Bahan dari pembuatan pestisida organik bisa dari tumbuh-tumbuhan atau juga dari bahan hewan.
Tumbuh-tumbuhan yang hendak dijadikan bahan pestisida hendaklah mengandung zat aktif seperti alkaloid, terpenoid, fenolik dan zat-zat kimia lainnya yang dibutuhkan.
Sedangkan, pestisida organik yang terbuat dari bagian hewan bisa berasal dari urin hewan tertentu. Namun beberapa mikroorganisme juga diketahui dapat dipakai untuk mengendalikan hama serangga dan ulat ini.
Untuk pengendalian hama ulat pemakan daun yang sering mengancam tanaman gambas, anda bisa membuat pestisida organik seperti berikut ini.
Bahan:
- Air kelapa 2 liter
- Ragi tape 1 butir
- Bawang putih 4 ons
- Deterjen 0,5 ons
- Kapur tohor 4 ons
Cara Pembuatan:
Tumbuk bawang putih hingga halus. Larutkan deterjen kedalam air kelapa dan aduk hingga merata.
Setelah itu, masukan hasil tumbukan bawang putih, ragi tape dan kapur tohor tersebut ke dalam adonan deterjen dan air kelapa tadi.
Saring dan fermentasikan cairan tersebut selama kurang lebih 20 hari dalam wadah tertutup, dan pestisida organik siap digunakan.
Pemeliharaan
Lakukan pemeliharaan dengan memangkas daun yang terlalu rimbun, penyiraman dan penyiangan secara rutin.
Pemanenan
Ciri-ciri umum buah gambas siap panen adalah ukuranya sudah mencapai maksimum namun tidak terlalu tua, belum berserat, serta mudah dipatahkan batang penyangganya.
Jika dihitung berdasarkan waktu yaitu antara 40 sampai 70 setelah tanam. Keunggulan tanaman gambas ini bisa dipanen berulang-ulang asalkan kondisi tanamanya masih baik.
Post a Comment for "Cara Budidaya Tanaman Gambas Secara Organik"